Minggu, 24 April 2011

sekilas tentang handphone android

Anda seorang penggemar gadget atau smart phone ? Selama ini mungkin anda telah akrab dengan handphone anda yang memiliki sistem operasi Windows Mobile, Mac, Blackberry atau Symbian.  Satu pilihan lagi untuk sistem operasi terbuka (open source) pada handphone adalah Android. Android memang terbilang baru dan gaungnya terdengar samar-samar pada kancah bisnis telepon seluler di Indonesia, tetapi dari sisi fitur dan layanan ada yang meramalkan sistem operasi ini bakal mengalahkan Blackberry. Bagaimana sejarah, keunggulan dan prospek sistem operasi buatan Google ini ke depan ?
Sekitar tahun 2005 (pada saat Google panen rejeki), Google membeli sebuah perusahaan kecil yang bernama Android Inc. yang didirikan oleh Andy Rubin (sekarang direktur Google Mobile Platform). Kata Android sebenarnya berasal dari bahasa Yunani “andr” yang berarti laki-laki dan akhiran “-eides” yang berarti ” dari spesies ; menyerupai” (dari “eidos” : species). Dalam perkembangannya, nama inilah yang dipakai Google untuk sistem operasi pada handpone.
Pada November 2007 berdiri sebuah konsorsium yang bernama Open Handset Alliance (OHA). Konsorsium ini beranggotakan beberapa perusahaan seperti Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Motorola, nVidia, Qualcomm, Samsung Electronic, Sprint Nextel, T-mobile dan Texas Instrument. Mereka bersatu untuk mengembangkan sebuah standar terbuka untuk perangkat mobile. Pada saat berdiri OHA inilah Android diluncurkan. Android merupakan mobile platform yang dibangun berdasarkan kernel Linux 2.6. Sejak 21 Oktober 2008, Android telah tersedia dalam bentuk open source. Google membuka seluruh kode sumber (source code) di bawah lisensi Apache. Android mendapat dukungan penuh dari Google terutama untuk ketersediaan aplikasi seperti  Google Search, Google Mail, Google Map, Google Talk dan yang lainnya.
Bulan April 2009 Google merilis Android versi 1.5 yang didalamnya terdapat beberapa fitur baru  dan perubahan grafis antarmuka (interface) diantaranya kemampuan merekam dan menonton video, upload video ke YouTube, widget dan folder baru, layar animatif dan kemampuan copy-paste ke halaman web. Ditinjau dari sisi pengembangan aplikasi, ada empat prinsip pengembangan Android yaitu terbuka, semua aplikasi dibuat sama, mendobrak batasan-batasan aplikasi dan pengembangan aplikasi yang cepat dan murah.
Android menyambangi Indonesia pertama kali pada bulan Juni 2009 lewat produk HTC Magic yang menggandeng operator Telkomsel.  Pada bulan Maret 2010, Indosat bersama  vendor meluncurkan 6 ponsel  Android yaitu Huawei U8220, HTC Hero, LG GW620, Motorola Milestone, Samsung Galaxy Spica dan Sony Ericsson Xperia X10.
ndroid yang bersifat open source memberi keuntungan tersendiri, salah satunya adalah menekan biaya produksi ponsel. Android juga menjadi gairah baru bagi para vendor yang sempat tenggelam oleh Blackberry. Kelebihan lain dari Android adalah jalur akses datanya tidak perlu menuju server (beda dengan Blackberry yang harus menuju server-nya di Kanada baru kembali lagi ke pengguna di Indonesia). Android cukup menggunakan jaringan akses data open cloud yang ada.  Salah satu kelemahan Android adalah tidak ada sistem kompresi, akibatnya Android lebih boros bandwidth. Android juga menyediakan beberapa aplikasi untuk office  dan multimedia. Dengan “Document To Go 2.0” misalnya, anda bisa membuka dan mengubah semua aplikasi file Microsoft Office. Aplikasi ini juga bisa membaca documen PDF serta  menyediakan fasilitas password untuk mengamankan file office anda. Aplikasi Scan2PDF Mobile membuat kamera di ponsel Android memiliki kemampuan tambahan yaitu sebagai scanner. Scan2PDF Mobile memungkinkan untuk men-scan apa yang ditangkap kamera lalu mengkonversinya ke file PDF. Ada pula games Bonsai Blast dan Hyperspace yang memanfaatkan sensor gerak yang ada pada ponsel Android.
Berapa lama Android bisa berkembang ? Dengan dukungan aplikasi yang tersedia (Google Market Store) serta harga yang lebih bervariasi dan terjangkau, tampaknya ponsel Android akan bisa diterima dengan baik khususnya di Indonesia. Walaupun itu butuh waktu, seperti Blackberry yang hadir tahun 2007, di tahun 2008 sudah Booming. Faktor lain adalah kenyataan bahwa masyarakat kita (orang Indonesia) dikenal sebagai orang yang fast adapter, atau mudah untuk menerima sesuatu yang baru. Mau mencoba Android ? Silahkan hubungi dealer HP terdekat.


1 komentar: